Satu kata yang menurutku dapat menggambarkan Jakarta adalah AMBURADUL. Amburadul transportasinya, amburadul karena banjir, amburadul karena kejahatan dan bunuh diri yang terjadi dimana-mana, dan amburadul tata kotanya yang emang nggak jelas mau dibawa kemana. Nyok kita jabarin satu-satu keamburadulan Jakarta versi saya.wkwk
Dimulai dari Transportasinya, ngomongin transportasi di Jakarta pasti nggak jauh-jauh dari kata “macet” dan “kecelakaan”. Dua kata yang udah cucok menggambarkan transportasi di Jakarta. Salah satu sahabat saya yang kuliah di UNS pernah bilang, “nanti kalo saya udah lulus, mau kerjanya di Solo aja.” “Emang kenapa?”, tanyaku. “Soalnya di Solo nggak macet kayak di Jakarta, macetnya di Solo itu kayak lancarnya di Jakarta dan asal tau kamu tau aja kalo di Solo macet itu adalah sebuah keanehan karena emang jarang banget Solo macet.” Widih apa aku nggak salah denger, aku yang dari lahir sampe sekarang tinggal di Jakarta kayaknya enggak pernah ngerasain jalanan Jakarta selancar Solo (maklum belum pernah ke Solo). Kontras ya jalanan antara Jakarta dan Solo. Balik ke kemacetan di Jakarta, kenapa sih jalanan di Jakarta bisa sampe macet dan itu tuh bisa lebih dari setengah jam, makan waktu banget nggak sih?? Penyebabnya banyaknya perbaikan jalan disana-sini, penggalian kabel, banyaknya warga Jakarta yang norak kalo ada kecelakaan pengennya jadi orang pertama yang ngeliat kecelakaan itu, biar masuk TV kalo ada liputan disitu ini nih yang bikin macet. kalo saya nggak salah denger berita di TV, ada salah satu lagi penyebab kemacetan di Jakarta adalah membeludaknya pengguna transportasi pribadi di Jakarta terutama motor. Bener nggak sih? Saya aja di rumah punya tiga motor.hhe nggak tau deh rumah yang lain.
Kecelakaan kayaknya udah jadi makanan sehari-hari polantas deh. kenapa sih bisa terjadi kecelakaan? Seperti di TV, koran, ataupun ibu-ibu tukang gosip topik yang hangat diberitakan sekarang adalah “Xenia maut” dimana pengemudinya masih dibawah alkohol dan narkotika (yang kayak gini nih yang ngerusak generasi muda Indonesia) yang seharusnya nggak boleh mengendarai kendaraan ditambah nggak punya SIM dan STNK lagi. Penyebab kecelakaan lainnya adalah jalanan yang jelek, banyak lubang disana-sini sehingga pengendara yang buru-buru sering celaka masuk ke dalam lubang. Kayaknya itu aja penyebab kecelakaan adalah dari pengendaranya sendiri dan sarana dan prasarana baik kendaraanya maupun jalanannya.
Banjir seolah tak pernah lepas dari yang namanya Jakarta. Udah jadi langganan (kata salah satu korban banjir yang diwawancarai salah satu stasiun televisi). Berbagai upaya pemerintah rupanya belum mampu mengatasi banjir di jakarta seperti pembangunan proyek banjir kanal timur, proyek banjir kanal barat, pompa mobile, dll rupanya belum mampu menuntaskan masalah banjir di Jakarta. Kalo udah dateng yang namanya banjir pasti yang satu ini muncul, yaitu penyakit.
Penyakit yang jadi langganan warga korban banjir adalah diare, gatal-gatal, infeksi mata, batuk & pilek, dan biasanya satu bulan setelah banjir, muncul deh demam berdarah karena banyaknya genangan air. Satu lagi yang paling berpengaruh untuk menyelesaikan masalah klasik ini kesadaran masyarakat yang kurang tentang budaya membuang sampah pada tempatnya karena sangat berpengaruh terhadap kedatangan banjir di Jakarta.
Yang setiap hari nggak bakalan nggak ada di berita pagi, siang, sore, malem adalah berita tentang kejahatan dan bunuh diri. Banyak tren yang ditimbulkan publik jika kejahatan sudah masuk media tv maupun cetak contohnya pembobolan atm, penculikan anak, pemerkosaan di dalam angkot serta masih banyak lagi. Kenapa ya masyarakat Indonesia senengnya heboh kalo ada sesuatu di TV padahal nggak semua yang media sajikan itu 100% untuk kepentingan publik dan beritanya benar.
Terus penyebab bunuh diri yang paling sering banget jadi alesan adalah himpitan ekonomi dan cara yang paling mudah untuk mengakhirinya dalah bunuh diri. Gantung diri menempati urutan pertama favorit pebunuhdirierz terus ada loncat dari gedung yang berketinggian tinggi di urutan ke-2, minum racun serangga urutan ke-3, di posisi ke-4 menyilet dirinya sendiri, dan masih banyak lagi.
Terus penyebab bunuh diri yang paling sering banget jadi alesan adalah himpitan ekonomi dan cara yang paling mudah untuk mengakhirinya dalah bunuh diri. Gantung diri menempati urutan pertama favorit pebunuhdirierz terus ada loncat dari gedung yang berketinggian tinggi di urutan ke-2, minum racun serangga urutan ke-3, di posisi ke-4 menyilet dirinya sendiri, dan masih banyak lagi.
Banyaknya tingkat kejahatan dan bunuh diri menjadi salah satu indikasi yang menjadikan kota Jakarta tidak aman bagi para penduduknya maupun turis yang datang. Untuk pemerintah tolong perhatikan SUARA JAKARTA yang satu ini ya, biar bule-bule nggak takut kalo main-main ke Jakarta.
Ada kejadian yang lucu sekaligus miris dan sempat booming beberapa waktu yang lalu, warga Jakarta yang tinggal di daerah Plumpang, Tanah Merah, Jakarta Utara tidak punya KTP padahal mereka sudah berpuluh-puluh tahun tinggal di Jakarta dan mereka sudah melaporkannya ke aparat pemerintah yang terkait masalah ini. Kok bisa? Semua bisa kalo di Jakarta mah.hhe
Terus banyaknya daerah kumuh di jakarta seolah menjadi momok kesenjangan sosial dengan makin menjamurnya mall-mall dan perumahan elite di jakarta. Nampaknya, pemerintah bersikap cuek untuk mencari uang tambahan dengan mempermudah akses pembangunan bagi pendiri mall-mall dan perumahan elite di jakarta bisa dengan leluasa mendirikan bangunannya kapan pun dimana pun dengan menggunakan cara apapun. (nggak takut dosa ya bapak-bapak yang punya kekuasaan). Dampak dari pembangunan mall-mall dan perumahan elite adalah sedikitnya ruang seperti taman kota yang gratis untuk masyarakat sekedar refreshing.
Taukah anda Jakarta menjadi kota nomor 1 pemilik mall terbanyak di Dunia, padahal status kita masih negara berkembang loh. Keren nggak ya? Amerika kalah, Jepang Kalah, semua negara kalah sama Indonesia khusunya Jakarta. Kenapa ya mall mereka nggak sebanyak Jakarta? Ya jelas. Negara maju memperhatikan tata kota mereka lah, masa semua lahan dijadiin mall, kan nggak bagus jadinya.
Solusi untuk keamburadulan Jakarta
- Indonesia emang jagonya bikin undang-undang, tapi untuk realisasinya mungkin susah banget. Tapi Jangan menyerah para penegak hukum, kalian pasti bisa untuk menegakkan keadilan. Hukum para pelanggar hukum dengan hukuman yang seadil-adilnya. Jangan biarkan uang haram masuk ke kantong kalian, karena uangnya emang keliatan banyak tapi dosanya juga lebih banyak dari uang haramnya.
- Peran pemerintah diperlukan banget buat masyarakat terutama sosialisasi mengenai program-program pro masyarakat seperti perbaikan jalan, penggunaan e-tiket untuk kereta api, penggunaan bola pejal bagi pengguna jasa kereta api yang bandel duduk diatas gerbong, pembangunan monore(cepetan dong jadi, jangan Cuma jadi wacana) atau pembangunan angkutan umum apapun yang murah dan nyaman, dll tapi pliss di jalanin sosialisasinya jangan cuma di awal, kesana-sanya enggak karena Hasil studi yang dilakukan BPS pada tahun 2007 menunjukkan sebagian besar kepala rumah tangga miskin di Jakarta (74 persen) hanya menamatkan pendidikan SD. Kasian warga jakarta yang butuh sosialisasi lebih.
- Peran masyarakat juga pasti nggak kalah penting, kalo UU sama aparat pemerintahnya udah keren abis tapi masyarakatnya nggak sadar juga sama aja boong. Seperti pesan Aa’ Gym, “Mulailah dari diri sendiri dan mulailah dari hal yang kecil.” Mari kita mulai dari membuang sampah pada tempatnya biar sekali-kali si Banjir nggak mampir ke Jakarta, syukur-syukur bisa melaksanakan 3R(Re-duce, Re-use,Re-cycle) kayak saudara kita yang berasal dari bandung ridwan kamil-arsitek alumni ITB membuat rumah dari botol bekas
- Kita butuh pemimpin yang memang mau mendengar SUARA JAKARTA dari golongan kaum marginal terpinggirkan sampai kaum konglomerat dan pastinya pemimpin berwawasan luas yang sudah melahap ratusan buku seperti ratusan buku yang ada di Toko buku LEKSIKA. Nggak cuma pemimpin yang mau mendengar dan berwawasan luas tapi juga pemimpin yang suka berbagi kepada rakyatnya yang membutuhkan seperti Toko Buku Leksika yang suka memberikan buku gratis setiap harinya dan yang terakhir dan penting pemimpin yang adil dan amanah, karena sudah jarang banget pemimpin yang amanah di Indonesia. Diberi kepercayaan sama rakyat malah disalahgunakan buat korupsi.
Sekian tulisan saya, semoga bermanfaat^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar