Welcome to my blog^^

Semoga tulisanku dapat bermanfaat buat kalian <3

Jumat, 11 Mei 2012

PENYAKIT PARU


PENYAKIT PARU
Berdasarkan gejala nya dibagi menjadi 2
1.       Gejala Umum :
a.       suhu badan meningkat
b.      Sianosis
c.       Pembengkakan jari-jari (clubbing)
2.       Gejala Khusus :
a.       Batuk
b.      Dispnea (perasaan terganggu dalam bernafas seperti tercekik dan nafasnya pendek-pendek
c.       Nyeri dada (sifatnya seperti teriris-iris & tajam)
PENYAKIT PARU dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
PENYAKIT PARU RESTRIKTIF
Penyakit paru yang disebabkan karena gangguan di luar saluran nafas pada saat EKSPIRASI.
Penyebab utama :
1.       Kelainan muskuloskeletal
a.       Kifosis
b.      skoliosis
c.       Anklylosing spondylitis (radang pada vertebrae yang membuat antar tulang melengket/bamboo spine)
d.      Pectus excavatum (bentuk dada  masuk ke dalam)
e.      Pectus karinatum (seperti dada burung)
f.        Fraktur iga
2.       Disfungsi neuromuskuler
a.       Spinal Cord Injury (SCI)
b.      Poliomyelitis
c.       Hemiplegi (kelumpuhan pada satu sisi kanan/sisi kiri)
d.      Muskular distrofi (kelainan pada jaringan otot yang berubah menjadi jaringan lemak)
e.      Guilliain barre syndrom (peradangan yang menyerang saraf perifer)
f.        Miastenia gravis
3.       Penyakit parenkim
a.       Sarcoidosis (jaringan paru-paru mengeras)
b.      Fibrosis
c.       Tuberculosis
d.      Silicosis
e.      Black lung
4.       Kondisi pleura
a.       Pleuritis (radang pada pleura yang menyebabkan pleura berisi  cairan)
b.      Pleura effusi (pleura penuh berisi cairan)
c.       Pneumothorax (adanya udara di dalam pleura)
d.      Tumor pleura
5.       Operasi paru kecil/besar
a.       Bedah thorax/bedah paru
                                                               i.      Lobektomi
                                                             ii.      Pnumektomi
                                                            iii.      Pleurektomi
                                                           iv.      Segmental reseksi
6.       Extra pulmonary restrictive
7.       Paru
a.       Atelektasis  (pengkerutan/ kolaps pada paru)
b.      Pneumonia (infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru)
c.       Tumor paru
8.       Mediastinum
a.       Tumor mediastinum
b.      Kardiomegali/pembengkakan jantung
c.       efusi perikardium
9.       Diafragma
a.       Hernia diafragmatika
b.      Lumpuh diafragma
c.       Asites (peningkatan jumlah cairan di abdominal)
d.      hamil
Problematik pasca operasi
  1. Gangguan napas dalam
  2. Gangguan pengembangan paru-paru
  3. Gangguan batuk efektif
  4. Terkumpulnya banyak sekresi
  5. Berkurangnya mobilisasi dada dan bahu
  6. Gangguan postural
  7. Meningkatnya resiko thrombo plebitis
  8. Gangguan toleransi latihan
Exercise dan edukasi
  1. Menerangkan permasalahan yang ada hubungannya dengan bedah
  2. Latihan Pernafasan : diafragma, segmental
  3. Latihan insentif spirometri
  4. Latihan batuk efektif dengan fiksasi bagian yang di insisi
  5. Latihan postural drainase atau modifikasi PD
  6. Latihan menggerakkan tungkai untuk mencegah trombhophlebitis, melancarkan sirkulasi darah
  7. Latihan koreksi sikap di tempat tidur, duduk, berdiri
  8. Latihan erobik (berjalan, berenang, bersepeda, berlari)
LATIHAN PASCA BEDAH PARU
Tahap I : Posisi half lying 30o
  1. Koreksi sikap ( posisi tidur )
  2. Deep breathing exc.
  3. Segmental dan diafragma breathing
  4. Incentive spirometri
  5. Shaking, vibrasi , huffing dan batuk bila perlu
  6. Ankle pumping exercise 10 x / jam
  1. Latihan LGS pasif / aktif asisted Fleksi / Ektensi, Abd / Add shoulder 5 rept  ( 3 x/hari)
  2. Tangan elevasi, tangan dibelakang kepala, tangan dibelakang badan, tangan menyentuh bahu yang sehat
  3. Latihan LGS pasip hip dan knee (Fleksi /Ektensi, Abd / Add)
Tahap II  : Tahap I dilajutkan duduk ditepi tempat tidur
  1. Latihan aktif : Masing-masing 5 rept
  2. Angkat bahu
  3. Memutar bahu
  4. Memutar siku
  5. Putar badan
  6. Bengkokkan badan kesamping
  7. Regangkan badan kebelakang
  8. Segmental bilateral breathing
  9. Jalan disekitar tempat tidur dengan badan tegak dan lengan diayun
 Tahap III              : Latihan ditingkatkan  masing-masing  5 – 10 rept (2 x / sehari) Jalan 15 – 30 meter
  Tahap IV            : Latihan tahap III dilanjutkan :
  1. Jalan lebih jauh ( toleransi ) dengan koreksi sikap
  2. Latihan segmental breathing bilateral, menggerakkan badan dan ROM lengan diteruskan
  1. Setelah hari ke -7 latihan naik turun tangga dengan tetap mengontrol pernafasan
  2. 2 minggu setelah bedah paru OS dianjurkan tetap latihan.
  3. Pada umumnya kontrol setelah 3 bulan dan evaluasi terapi          :
  4. Posture
  5. Mobilisasi trunk dan shoulder

PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF
Penyakit paru yang disebabkan karena gangguan saluran nafas pada saat INSPIRASI